Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan untuk memengaruhi, mengajak, atau membujuk seseorang untuk mengikuti keinginan kita secara sukarela. idato merupakan penyampaian suatu informasi kepada khalayak banyak mengenai pendapat atau menggambarkan tentang sesuatu, sedangkan teks pidato adalah sebuah teks yang memuat semua informasi tersebut. Orang yang ahli berpidato disebut dengan orator. Naskah pidato terdiri atas tiga bagian, yaitu: pembukaan. isi, dan penutup.
Dalam menyusun naskah pidato persuasif, perlu mengetahui maksud, tujuan pidato, sasaran, dan rencana. Hal-hal yang harus ada dalam naskah pidato persuasif antara lain : Pertama, pembukaan dengan salam pembuka. Kedua pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi. Ketiga, isi atau materi pidato secara sistematis: maksud, tujuan, sasaran, rencana, dan langkah-langkah. Keempat penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup).
Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno atau yang lebih dikenal dengan Bung Karno adalah seorang orator ulung. Pidatonya yang berapi-api mampu membakar semangat para pendengarnya hingga mereka rela untuk tinggal berjam-jam di bawah guyuran hujan dan terik matahari hanya untuk mendengarkan pidato Bung Karno sampai kalimat terakhir. Dengan atau tanpa sebuah teks pidato, Bung Karno menghipnotis banyak orang.
Ir. Soekarno salah satu contohnya. Soekarno, seseorang yang sangat ahli dalam berpidato bahkan tanpa teks pidato sekalipun. Tidak ada seorangpun yang meragukan kemampuannya berpidato. Setiap kali beliau berpidato setiap kali itu para pendengarnya merasakan siraman semangat dan rasa percaya diri yang kuat. Bukan hanya rakyat Indonesia yang mengakuinya, tetapi juga warga dunia.
Ir. Soekarno salah satu contohnya. Soekarno, seseorang yang sangat ahli dalam berpidato bahkan tanpa teks pidato sekalipun. Tidak ada seorangpun yang meragukan kemampuannya berpidato. Setiap kali beliau berpidato setiap kali itu para pendengarnya merasakan siraman semangat dan rasa percaya diri yang kuat. Bukan hanya rakyat Indonesia yang mengakuinya, tetapi juga warga dunia.
Pidato Bung Karno dalam Sidang BPUPKI 1 Juni 1945
. . . . “Tuan-tuan sekalian! Kita sekarang menghadapi satu saat yang maha penting. Tidakkah kita mengetahui, sebagaimana telah diutarakan oleh berpuluh-puluh pembicara, bahwa sebenarnya internasionaal recht, hukum internasional, menggampangkan pekerjaan kita? Untuk menyusun, mengadakan, mengakui satu negara yang merdeka, tidak diadakan syarat yang neko-neko, yang menjelimet, tidak! Syaratnya sekedar bumi, rakyat, pemerintah yang teguh! Ini sudah cukup untuk internasionaalrecht. Cukup, saudara-saudara. Asal ada buminya, ada rakyatnya, ada pemerintahan, kemudian diakui oleh salah satu negara yang lain, yang merdeka, inilah yang sudah bernama: Merdeka.
Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia merdeka.
Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dulu 1001 soal yang bukan-bukan! Sekali lagi saya bertanya: Mau merdeka atau tidak? Mau merdeka atau tidak?” (Hadirin serempak menjawab: Mauuu!)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
- Apakah yang dimaksud dengan hal ‘maha penting’ dalam pidato tersebut?. Yang dimaksud maha penting dalam pidato tersebut kemerdekaan Indonesia.
- Apa syarat untuk menyusun, mengadakan, mengakui satu negara yang merdeka? Mempunyai wilayah/ daerah tertentu, adanya rakyat, adanya pemerintahan, dan adanya pengakuan negara dari negara-negara lain.
- Bagaimana pendapatmu tentang kalimat yang digunakan Soekarno?. Kalimat-kalimat yang digunakan oleh Ir. Soekarno bersifat membujuk/mengajak dan mempengaruhi rakyat Indonesia.
- Kata-kata apa yang digunakan Soekarno untuk menyemangati dan mengajak pendengar? Mau merdeka atau tidak?
- Apa yang dapat kamu simpulkan dari pidato Soekarno tersebut? Ir. Soekarno mengajak rakyat Indonesia untuk merdeka dan membentuk sebuah negara yang berdaulat.
Perhatikan contoh pidato persuasif berikut!
Selamat siang,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hadirin yang saya hormati.
Pertama-tama perkenankan saya berdiri di sini untuk menyampaikan sepatah dua patah kata tentang sikap cinta tanah air. Sebagai bangsa Indonesia, kita patut bersyukur dan bangga karena tinggal di negeri yang subur, kaya akan sumber daya alam, dan memilki suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda. Rasa bangga akan menumbuhkan rasa cinta kita kepada Indonesia. Jika sudah bangga dan cinta tentunya kita akan selalu berusaha menjaga keutuhan dan kerukunan. Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga keutuhan dan kerukunan sebagai wujud cinta tanah air?
Hadirin yang berbahagia,
Cinta tanah air berarti kita menghargai perbedaan yang ada dan senantiasa menjaga kerukunan dalam keberagaman. Hidup rukun adalah merupakan pondasi untuk terciptanya persatuan. Bagaimana caranya menciptakan persatuan dan kesatuan di tengah-tengah perbedaan? Mari kita mulai dari hal yang paling kecil. Mari kita menghargai setiap perbedaan. Mari kita saling bekerja sama untuk kemajuan bangsa. Mari kita saling membantu dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita terapkan semua itu di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Demikian hal-hal sederhana yang dapat saya sampaikan untuk menjaga persatuan dan kesatuan sebagai wujud rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.
Sekian pidato saya, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Terima kasih atas perhatiannya. Beberapa kalimat singkat yang berisikan ajakan sehubungan dengan pentingnya persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain sebagai berikut.
- Mari kita mulai dari hal yang paling kecil.
- Mari kita menghargai setiap perbedaan.
- Mari kita saling bekerja sama untuk kemajuan bangsa.
- Mari kita saling membantu dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita terapkan semua itu di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat Indonesia, karena negara kita terdiri atas berbagai suku, agama, dan ras. Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang sangat penting, baik dalam rangka merebut, mempertahankan, maupun mengisi kemerdekaan. Bersatu Kita Teguh mengandung makna menyatunya berbagai unsur dan perbedaan yang ada menjadi suatu kesatuan yang utuh dan serasi sehingga muncul suatu kekuatan. Bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa dengan persatuan dan kesatuan, kita mampu menghadapi penjajah dan akhirnya meraih kemerdekaan.